ANALISIS
BANJIR BANDANG DI
WILAYAH NON ZOM
KABUPATEN NAGAN RAYA PROVINSI
ACEH
PENDAHULUAN
Banjir bandang (flash flood) adalah banjir di daerah permukaan rendah yang terjadi
akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir ini
terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung
sangat cepat sehingga
tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul didaerah-daerah
permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.
Fenomena alam ini terus meningkat baik frekuensi maupun sebarannya. Banjir
bandang umumnya terjadi akibat dari curah hujan berintensitas tinggi dengan
durasi pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat.
Banjir bandang
pada umumnya diawali oleh proses pembendungan alamiah di daerah hulu sungai
yang berada pada lereng perbukitan
tinggi. Pembendungan alamiah ini sering terjadi akibat akumulasi endapan tanah dan batuan yang longsor dari bagian atas lereng. Proses
pembendungan alamiah ini dapat terjadi secara lebih cepat apabila disertai penumpukan batang kayu
yang terseret saat longsor terjadi.
Kondisi topografi
sebagian besar wilayah Provinsi Aceh merupakan
pegunungan dengan kemiringan sedang hingga curam. Desa-desa yang berada di
kawasan DAS memiliki morfologi lembah yang memanjang dan menghampar di antara
pegunungan yang ada di dalamnya. Penggunaan
lahan didominasi hutan primer, persawahan, dan perladangan. Jenis tanah
berpasir halus sedikit lempung dan berwarna coklat tua. Ditinjau dari kondisi
iklim, topografi, dan jenis tanah daerah ini sangat rawan mengalami banjir dan
longsor. Kondisi ini semakin rentan bila terjadi kerusakan pada daerah hijau
bagian hulu sungai.
Gambar 2. Kondisi Topografi, Daerah
Aliran Sungai (DAS) dan
Sebaran Pos Hujan Kab. Nagan Raya
Prov. Aceh
0 komentar:
Posting Komentar